cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
STRATEGIC
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Education,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 1 (2009): Strategic" : 6 Documents clear
PENGARUH PROGRAM CONSUMER PROMOTION NADA SAMBUNG PRIBADI (NSP) 1212 TELKOMSEL TERHADAP RESPON KONSUMEN DALAM PENGGUNAANNYA (Survei pada Mahasiswa FPIPS UPI Bandung) Utama, Rd. Dian Herdiana; Aprilliani, Rani
Strategic : Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis Vol 9, No 1 (2009): Strategic
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/strategic.v9i1.1056

Abstract

Berbagai perusahaan provider penyedia layanan telekomunikasi, baik GSM maupun CDMA, menawarkan berbagai variasi fasilitas layanan atau content. Salah satu layanan yang paling diminati oleh konsumen diantaranya layanan ring tone atau ring back tone. Salah satu perusahaan yang melaksanakan bisnis ring back tone adalah Telkomsel dengan nama layanan NSP 1212. Strategi yang sedang diterapkannya yaitu program consumer promotion melalui undian, premium (diskon), pengujian gratis, deals, kontes dan hadiah (gift) pada NSP 1212. Hal ini dilakukan tak lain untuk meningkatkan respon konsumen dalam penggunaan layanan NSP 1212. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran mengenai program consumer promotion NSP 1212 Telkomsel yang terdiri dari undian, premium (diskon), pengujian gratis, deals, kontes dan hadiah (gift). Respon konsumen NSP 1212 Telkomsel yang terdiri dari sadar, tertarik, evaluasi, mencoba dan adopsi. Serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh program consumer promotion NSP 1212 Telkomsel terhadap respon konsumen dalam penggunaannya pada mahasiswa FPIPS UPI Bandung. Berdasarkan variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Jangka waktu penelitian bersifat cross sectional method. Populasi penelitian ini berjumlah 973 orang mahasiswi FPIPS UPI angkatan 2007 pengguna layanan NSP 1212. Berdasarkan teknik penarikan sampel secara simple random sampling dan dengan menggunakan rumus Harun Al Rasyid diperoleh sampel sebesar 99 sampel, namun untuk meningkatkan keakuratan maka jumlah sampel yang diteliti ditambah sehingga berjumlah 100 sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan studi literatur. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan path analysis dengan bantuan software komputer SPSS. Hasil penelitian menunjukkan consumer promotion NSP 1212 Telkomsel secara keseluruhan dinilai cukup dengan indikator undian ditinjau dari kemenarikan program undian merupakan dimensi yang paling tinggi mendapatkan skor, sedangkan perolehan hasil pada dimensi kontes mendapatkan skor yang paling rendah dari dimensi-dimensi lainnya. Respon konsumen yang terdiri dari sadar, tertarik, evaluasi, mencoba dan adopsi secara umum dinilai cukup dengan indikator sadar memperoleh skor yang paling tinggi, sedangkan indikator adopsi mendapatkan skor yang paling rendah. Terdapat pengaruh antara program consumer promotion terhadap respon konsumen dalam penggunaan nada sambung pribadi NSP 1212 Telkomsel, dengan kategori kuat.
PENGARUH PERCEIVED QUALITY DARI BRAND EQUITY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DETERJEN BUKRIM (Survei pada Konsumen di Giant Supermarket, Griya Setyabudhi, dan Isola Swalayan Di Bandung) Tarmedi, Eded; Asri, Penty Nur
Strategic : Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis Vol 9, No 1 (2009): Strategic
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/strategic.v9i1.1057

Abstract

Persaingan pada dunia bisnis terjadi pada berbagai sektor baik industri jasa dan non jasa. Salah satunya adalah industri toiletries dimana persaingan dalam bisnis yang satu ini cukup tinggi. Hal ini dapat dilihat dari semakin maraknya industri-industri yang memasarkan produk kebutuhan rumah tangga. Salah satunya adalah industri toiletries deterjen. Pasar produk deterjen ini berkembang menjadi satu dari sekian banyak sektor bisnis yang paling menguntungkan di Indonesia. Kondisi tersebut mendorong deterjen Bukrim untuk meningkatkan perceived quality (persepsi kualitas merek). Perceived quality ini akan membentuk persepsi kualitas dari suatu produk di mata pelanggan. Persepsi terhadap kualitas keseluruhan dari suatu produk atau jasa dapat menentukan nilai dari produk atau jasa tersebut dan berpengaruh secara langsung kepada keputusan pembelian konsumen terhadap merek. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perceived quality deterjen Bukrim; untuk mengetahui gambaran keputusan pembelian deterjen Bukrim; dan mengetahui seberapa besar pengaruh perceived quality terhadap keputusan pembelian deterjen Bukrim.Berdasarkan variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode pengembangan penelitian bersifat cross sectional method. Populasi penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Griya Setiabudi, Giant Supermarket dan Isola Swalayan di kota Bandung berjumlah 127 orang. Berdasarkan teknik penarikan sampel secara systematic random sampling dan dengan menggunakan rumus Harun Al Rasyid diperoleh sampel sebesar 82 sampel, namun untuk meningkatkan keakuratan maka jumlah sampel yang diteliti ditambah sehingga berjumlah 85 sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan studi literatur. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan path analysis. Hasil penelitian menunjukkan perceived quality dari brand equity deterjen Bukrim secara umum cukup baik dengan respon tertinggi pada indikator hasil pakaian menjadi bersih cemerlang. Keputusan pembelian Bukrim yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran distribusi, waktu pembelian dan jumlah pembelian secara umum cukup baik dengan penilaian tertinggi diperoleh oleh indikator pemilihan merek karena harga yang cukup terjangkau sedangkan indikator pemilihan merek untuk karena keterkenalan merek memperoleh penilaian terkecil. Terdapat pengaruh perceived quality dari brand equity terhadap keputusan pembelian dengan kategori yang sangat tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi antara variabel perceived quality dari brand equity terhadap variabel keputusan pembelian produk deterjen Bukrim memiliki pengaruh yang signifikan. 
PENGARUH PROGRAM JASA BERBASIS VALUE MODEL MARKPLUS 2000 TERHADAP LOYALITAS PENUMPANG MASKAPAI GARUDA INDONESIA (Studi pada Pemegang Kartu Garuda Frequent Flyer Rute Jakarta-Surabaya) Sumiyati, Sumiyati; Purwanto, Tedy
Strategic : Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis Vol 9, No 1 (2009): Strategic
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/strategic.v9i1.1058

Abstract

Maskapai penerbangan Garuda Indonesia merupakan salah satu maskapai penerbangan yang melayani rute domestik. Ketika dihadapkan pada pola persaingan yang semakin ketat dalam jasa transportasi udara, berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan loyalitas penumpang. Tidak semua penumpang yang telah menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia akan kembali menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia. Berbagai masalah dapat terjadi, dan akan semakin meningkat jika tidak segera ditangani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi penumpang Garuda Indonesia rute Jakarta-Surabaya mengenai program jasa berbasis value model Markplus 2000. Gambaran loyalitas penumpang Garuda Indonesia rute Jakarta-Surabaya. Serta menguji seberapa besar pengaruh program jasa berbasis value terhadap loyalitas penumpang Garuda Indonesia rute Jakarta-Surabaya. Berdasarkan variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode pengembangan jangka waktu penelitian bersifat cross sectional method. Populasi penelitian ini berjumlah 1.453 orang. Berdasarkan teknik penarikan sampel secara stratisfield random sampling dan dengan menggunakan rumus slovin diperoleh sampel minimal sebesar 100 sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan studi literatur. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan path analysis dengan bantuan software komputer SPSS 15.0. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa program jasa berbasis value pada model MarkPlus 2000 secara umum sudah baik, dilihat dari dimensinya faktor pembentuk paling dominan pada program jasa berbasis value ialah brand, sedangkan service merupakan faktor yang paling kecil berkontribusi. Loyalitas penumpang secara umum sudah baik. Dilihat dari dimensinya, maka tingkat merekomendasikan produk Garuda Indonesia karena kesetiaan merupakan faktor yang paling dominan, sedangkan tindakan yang dilakukan oleh penumpang apabila mengalami kekecewaan memberikan kontribusi paling rendah. Program jasa berbasis value pada model MarkPlus 2000 memiliki pengaruh yang positif terhadap loyalitas penumpang. Sehingga setiap praktik bisnis yang dibentuk dengan perencanaan yang baik dalam pelaksanaan program jasa berbasis value pada model MarkPlus 2000 akan menciptakan loyalitas penumpang yang tinggi. 
PENGARUH IN STORE DISPLAY TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MINUMAN BERKARBONASI COCA-COLA (Survei pada Konsumen di Carrefour Paris Van Java Sukajadi Bandung) Yuniarti, Rozmita Dewi; Aprianti, Ridwan Subhi
Strategic : Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis Vol 9, No 1 (2009): Strategic
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/strategic.v9i1.1059

Abstract

Industri minuman berkarbonasi yang saat ini masih dikuasai oleh Coca-Cola Company dengan perolehan pangsa pasar paling tinggi dibanding dengan pesaingnya pepsi cola maupun Multi Bintang Indonesia yang meluncurkan produk Green Sands. Akan tetapi meskipun pangsa pasar minuman berkarbonasi dikuasai Coca-Cola Company  saat ini terjadi persaingan antar sesama produk Coca-Cola bahkan pada tahun 2006 Brand Share minuman berkarbonasi dikuasai oleh merek Fanta 33,7%, merek Coca-Cola sebesar 28,5%, merek Sprite sebesar 30,9%, Pepsi Cola sebesar 0,9%. Salah satu keberhasilan Fanta dalam menggeser Coca-Cola adalah strategi yang diterapkan Fanta yaitu diferensiasi dan target sasarannya adalah anak remaja, diferensiasi Fanta adalah dari rasa. Untuk itu Coca-cola sebagai merek minuman berkarbonasi paling tua terus melakukan strategi in store display yang belum di masuki pesaing sejenis. Tujuan penelitian ini ialah untuk mengetahui gambaran in store display dan keputusan pembelian Coca-Cola di Carrefour Paris Van Java, serta Menjelaskan seberapa besar pengaruh in store display terhadap keputusan pembelian Coca-Cola di Carrefour Paris Van Java.Berdasarkan variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Jangka waktu penelitian bersifat cross sectional method. Populasi penelitian ini berjumlah 1.291 orang konsumen Coca-Cola di Carrefour Paris Van Java Jl Sukajadi Bandung, yang merupakan rata-rata konsumen perbulan. Berdasarkan teknik penarikan sampel secara systematic random sampling dan dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel sebesar 93 sampel, namun untuk meningkatkan keakuratan maka jumlah sampel yang diteliti ditambah sehingga berjumlah 100 sampel. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, penyebaran kuesioner dan studi literatur.  Analisis data dan uji hipotesis menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan bantuan software komputer SPSS 15, teknik analisis jalur ini digunakan untuk mengetahui pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel bebas terhadap variabel terikat.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan in store display secara umum sudah baik dengan indikator branding dalam kemudahan mengenali merek Coca-Cola pada rak pajangan (display) merupakan dimensi yang paling tinggi mendapatkan skor, sedangkan perolehan hasil skor paling rendah diperoleh indikator modularity ditinjau dari segi kesesuaian rak pajangan dengan merek Coca-Cola yang baru. Keputusan pembelian yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, waktu pembelian, dan jumlah pembelia secara umum sudah baik dengan indikator kepercayaan terhadap merek memperoleh skor yang paling tinggi, sedangkan pemilihan berdasarkan waktu pembelian ditinjau dari ketidakteraturan pembelian  mendapatkan skor yang paling rendah. In store display berpengaruh secara positif terhadap keputusan pembelian, sehingga setiap kegiatan promosi yang dibentuk dengan perencanaan yang baik dalam pelaksanaan in store display akan mempengaruhi keputusan pembelian. 
PENGARUH LINGKUNGAN FISIK ORGANISASI (SERVICESCAPE) TERHADAP KEPUTUSAN MENGUNJUNGI MUSEUM NEGERI SRI BADUGA BANDUNG Widjajanta, Bambang; Avrianti, Ginna Indah Wulan
Strategic : Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis Vol 9, No 1 (2009): Strategic
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/strategic.v9i1.1055

Abstract

Dewasa ini industri pariwisata merupakan industri terbesar dalam perekonomian. Sektor pariwisata menjadi salah satu penggerak utama perekonomian di Indonesia. Indonesia sebagai negara yang kaya akan objek wisatanya menargetkan kunjungan wisatawan sebesar tujuh juta orang pada tahun 2007 dengan pencapaian devisa sebesar 5,4 milliar dollar USA. Pariwisata saat ini merupakan sektor kegiatan berorientasi ekspor terbesar kedua setelah migas. Rendahnya tingkat kunjungan di Museum Negeri Sri Baduga ditandai dengan mulai jarangnya pengunjung yang tertarik untuk berkunjung ke museum. Dikarenakan hal tersebut maka Museum Negeri Sri Baduga Bandung harus membuat beberapa langkah untuk dapat meraih jumlah pengunjung yang lebih, sehingga dapat bersaing dengan industri yang sejenis. Upaya yang dilakukan adalah dengan cara memberikan/menawarkan lingkungan fisik organisasi (servicescape) yang lebih baik sehingga memotivasi masyarakat untuk mau mengunjungi museum. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh temuan mengenai tanggapan responden terhadap lingkungan fisik organisasi (servicescape) Museum Negeri Sri Baduga Bandung; Untuk memperoleh temuan mengenai tingkat kunjungan di Museum Negeri Sri Baduga Bandung; dan Untuk mengetahui besarnya pengaruh lingkungan fisik organisasi (servicescape) terhadap kunjungan di Museum Negeri Sri Baduga Bandung.Berdasarkan variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Jangka Waktu penelitian bersifat cross sectional method. Populasi penelitian ini adalah pengunjung Museum Sri Baduga Bandung berjumlah 93.403 orang. Berdasarkan teknik penarikan sampel secara systematic random sampling dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel sebesar 250 sampel. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi literatur, observasi, wawancara, dan kuesioner. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana.Hasil penelitian menunjukkan lingkungan fisik organisasi (servicescape) Museum Negeri Sri Baduga Bandung menurut pengunjung berkategori sedang. Indikator yang berkontribusi paling tinggi ialah air quality, sedangkan indikator yang memiliki kontribusi paling rendah ialah design exterior. Keputusan untuk mengunjungi Museum Negeri Sri Baduga Bandung menurut sebagian besar pengunjung sangat rendah dengan indikator yang memiliki kontribusi paling tinggi berupa frekuensi dan yang memberikan kontribusi paling rendah ialah indikator pilihan nama museum. Hasil lainnya menunjukkan adanya pengaruh signifikan dari lingkungan fisik organisasi (servicescape) terhadap keputusan untuk mengunjungi Museum Negeri Sri Baduga Bandung.
PENGARUH PROGRAM EVENT FAMILY GATHERING TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN BISNIS PADA HOTEL NUANSA BALI ANYER Purnama, Ridwan; Afiani, Fina
Strategic : Jurnal Pendidikan Manajemen Bisnis Vol 9, No 1 (2009): Strategic
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/strategic.v9i1.1060

Abstract

 Tingkat persaingan di bisnis jasa perhotelan semakin hari semakin kompetitif. Hal ini ditandai dengan semakin ekspansif dan bertambahnya jumlah hotel, baik dikawasan pariwisata maupun di kawasan bisnis. Di kawasan Anyer, terdapat beberapa hotel yang memiliki segmen sama, antara lain Hotel Nuansa Bali, Marbella, Mambruk, Jayakarta, dan Shangiang. Masalah yang dihadapi oleh Hotel Nuansa Bali adalah menurunnya tingkat loyalitas pelanggan bisnis yang biasa menggunakan jasa Hotel Nuansa Bali. Untuk mengatasi masalah tersebut, Hotel Nuansa Bali harus menemukan solusi yang tepat untuk mengalahkan pesaing setiap tahunnya. Salah satu strategi yang dilaksanakan oleh untuk meningkatkan kembali loyalitas pelanggan bisnis-nya ialah melalui program event family gathering. Tujuan penelitian ini ialah untuk memperoleh gambaran mengenai program event family gathering dan loyalitas pelanggan bisnis Hotel Nuansa Bali, serta untuk mengetahui sejauhmana pengaruh program event family gathering terhadap loyalitas pelanggan bisnis di Hotel Nuansa Bali.Berdasarkan variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Metode pengembangan penelitian bersifat cross sectional method. Populasi penelitian ini ialah pelanggan bisnis (perusahaan) yang mengikuti event family gathering pada tahun 2006, 2007, dan 2008 di Hotel Nuansa Bali Anyer yang berjumlah 20 perusahaan. Penelitian ini menggunakan sampling jenuh, sehingga sampel yang diteliti merupakan seluruh anggota populasi.  Hasil penelitian menunjukkan program event family gathering secara umum sudah dilaksanakan dengan baik, dimana indikator variasi event family gathering memperoleh skor tertinggi, sedangkan indikator manfaat nilai pesan melalui event family gathering memperoleh skor paling rendah. Loyalitas pelanggan secara umum termasuk kategori sudah baik, dimana penggunaan ulang program event family gathering merupakan indikator yang memperoleh skor paling tinggi, sedangkan persepsi responden merekomendasikan kepada orang lain mendapatkan skor yang paling rendah dibandingkan indikator lainnya. Program event family gathering berpengaruh secara positif terhadap loyalitas pelanggan. Sehingga program acara yang berkualitas, inovatif, dan berbeda dengan perusahaan lain akan memberikan pengaruh yang positif terhadap loyalitas pelanggan.

Page 1 of 1 | Total Record : 6